Selasa, 12 Januari 2010

Tentang Jodoh

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar-Rûm [30]: 21)

Jumat, 08 Januari 2010

Otak Kita

Setiap pikiran yang terlintas, entah itu baik ataupun buruk, akan membangun karakter anda. Sama seperti batu bata yang tersusun satu di atas yang lain, untuk membangun rumah – demikian pula pikiran anda disusun satu di atas yang lain. Setiap saat, setiap waktu ketika anda berfikir. Baik secara sengaja atau tidak. Siapa diri anda, apa yang anda capai, kepuasan yang anda temukan, bagaimana cara pandang anda terhadap diri sendiri, semuanya tergantung pada pikiran yang membangun hidup anda

lagi mu merenung

Ada tiga hal cara pintar untuk dilakukan:
1. Melalui Pemikiran, itu adalah yang paling mulia
2. Melalui contoh / meniru , itu yang paling mudah
3. Melalui pengalaman, itu yang terpahit.

Jangan Berfikir dirimu miskin, hanya karena mimpimu tadi tidak terpenuhi. Miskin adalah seorang yang dia tidak memiliki impian.

Menyerah tidak berlaku, ada pasti selalu penyelesaian.

Kepercayaan memberikan komunikasi lebih daripada jiwa.

http://www.isdaryanto.com/kata-bijak-islami

  • Ada dua perkara yang jika Anda Amalkan, Anda akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat: Menerima sesuatu yang tidak Anda sukai, jika sesuatu itu disukai Allah. Dan membenci sesuatu yang Anda sukai, jika sesuatu itu dibenci oleh Allah.”
    (Abu Hazim)
  • Ada enam perkara, apabila dimiliki oleh seseorang maka telah sempurnalah keimanannya : (1) memerangi musuh Allah dengan pedang, (2) tetap menyempurnakan puasa walaupun di musim panas, (3) tetap menyempurnakan wudhu walaupun di musim dingin, (4) tetap bergegas menuju mesjid (untuk melaksanakan shalat berjama’ah) walaupun di saat mendung, (5) meninggalkan perdebatan dan berbantah-bantahan walaupun ia tahu bahwa ia berada di pihak yang benar dan (6) bersabar saat ditimpa musibah.”
    (Yahya bin Muadz)
  • Ada tiga golongan orang yang paling menyesal pada hari kiamat : (1) orang yang memiliki budak ketika di dunia, ternyata pada hari kiamat budak tersebut memiliki prestasi amal yang lebih baik darinya, (2) orang yang mempunyai harta tetapi tidak mau bersedekah dengannya sampai ia meninggal dunia, kemudian harta tersebut diwarisi oleh orang yang memanfaatkan harta tersebut untuk bersedekah di jalan Allah, dan (3) orang yang mempunyai ilmu tetapi ia tidak mau mengambil manfaat dari ilmunya, lalu ilmu tersebut diketahui oleh orang lain yang mampu mengambil manfaat darinya.”
    (Sufyan bin ‘Uyainah)
  • Akhlak yang paling mulia adalah menyapa mereka yang memutus silaturahim, memberi kepada yang kikir terhadapmu, dan memaafkan mereka yang menyalahimu.”
    (HR Ibnu Majah)
  • Aku belum pernah melihat orang yang paling lama bersedih daripada al-Hasan. Ia berkata, kita tertawa, sementara bisa jadi Allah yang telah melihat amal-amal yang telah kita perbuat berfirman, ‘Aku tidak mau menerima amal-amal kalian sedikitpun.’”
    (Yunus bin ‘Ubaid)
  • Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.”
    (HR Abu Daud)
  • Aku menangis bukan karena takut mati atau karena kecintaanku kepada dunia. Akan tetapi, yang membuatku menangis adalah kesedihanku karena aku tidak bisa lagi berpuasa dan shalat malam.”
    (‘Amir bin ‘Abdi Qais)
  • Aku tidak suka menjadi seorang pedagang budak. Akan tetapi, menjadi pedagang budak lebih aku sukai daripada aku menimbun bahan makanan sambil menunggu naiknya harga yang memberatkan sesama muslim.”
    (Yazid bin Maisaroh)
  • Amal yang paling baik adalah yang paling ikhlas dan paling benar. Jika amal itu ikhlas tapi tidak benar, maka tidaklah diterima. Jika amal itu benar tapi tidak ikhlas, juga tidak akan diterima kecuali jika dilakukan secara ikhlas. Ikhlas artinya dilakukan hanya karena Allah. Adapun benar artinya adalah sesuai dengan sunnah (tuntunan dan petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam).”
    (Fudhail bin ‘Iyadh)
  • Apa pendapat Anda bila ada seseorang yang pakaiannya terkena air kencing, lalu ia hendak mensucikannya dengan air kencing pula? Mungkinkah air kencing itu dapat mensucikannya? Tentu saja tidak! Kotoran tidak dapat disucikan kecuali dengan sesuatu yang suci. Begitu pula halnya keburukan yang pernah kita lakukan, tidak akan dapat terhapus kecuali dengan memperbanyak melakukan kebaikan.”
    (Sufyan ats-Tsauri)
  • Apabila akhirat ada dalam hati, maka akan datanglah dunia menemaninya. Tapi apabila dunia ada di hati maka akhirat tidaklah akan menemaninya. Itu karena akhirat mulia dan dermawan, sedangkan dunia adalah hina”
    (Abu Sulaiman Ad Daroni)
  • Apabila Anda berharap agar Allah senantiasa menganugerahkan kepada Anda apa-apa yang Anda cintai dan sukai maka hendaklah Anda senantiasa menjaga dan melaksanakan apa-apa yang dicintai dan disukai oleh Allah.”
    (Salah seorang ahli hikmah)
  • Apabila kalian senang Allah ta’ala dan Rasul-Nya mencintai kalian, maka tunaikanlah amanah kalian, dan benarlah jika berbicara, dan bertetanggalah dengan baik kepada tetangga kalian.”
    (HR Imam Suyuthi)
  • Ayahku pernah mengatakan bahwa apabila ‘Ali bin al-Husain selesai berwudhu dan telah bersiap untuk shalat, tubuhnya akan gemetar dan menggigil. Pernah ada seorang lelaki yang bertanya kepadanya tentang hal itu, maka ‘Ali bin al-Husain menjawab, ‘Celakalah Engkau! Tidakkah kau tahu, kepada siapa aku akan menghadap? Dan kepada siapa aku akan bermunajat?’”
    (al-’Utaibi)





Senin, 07 Desember 2009

Istri Sholehah, Keutamaan & Sifat-sifatnya

Kebanyakan laki-laki lebih memperhatikan penampilan dzahir seorang wanita, sementara unsur akhlak dari wanita tersebut kurang diperhatikan. Padahal akhlak dari pasangan hidupnya itulah yang akan banyak berpengaruh terhadap kebahagiaan rumah tangganya.

Sifat istri shalihah lainnya bisa kita rinci berikut ini berdasarkan dalil-dalil yang disebutkan setelahnya:
1. Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy- Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287)

2. Melayani suaminya (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya.

3. Menjaga rahasia-rahasia suami, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan suaminya. Asma’ bintu Yazid radhiallahu ‘anha menceritakan dia pernah berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan istrinya (saat berhubungan intim), dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama suaminya?” Maka mereka semua diam tidak ada yang menjawab. Aku (Asma) pun menjawab: “Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (para istri) benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para suami).” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.” (HR. Ahmad 6/456, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Adabuz Zafaf (hal. 63) menyatakan ada syawahid (pendukung) yang menjadikan hadits ini shahih atau paling sedikit hasan)

4. Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)

5. Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta’ (bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)

6. Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: “Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)

7. Bersegera memenuhi ajakan suami untuk memenuhi hasratnya, tidak menolaknya tanpa alasan yang syar’i, dan tidak menjauhi tempat tidur suaminya, karena ia tahu dan takut terhadap berita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.” (HR. Muslim no.1436)

(Oleh : Al-Ustadzah Ummu Ishaq Zulfa Husein Al- Atsariyyah)

Senin, 23 November 2009

Kumpulan Tips Motivasi

Kita menilai diri dari apa yang kita pikir bisa kita lakukan, padahal orang lain menilai kita dari apa yang sudah kita lakukan. Untuk itu apabila anda berpikir bisa, segeralah lakukan

Bukan pertumbuhan yang lambat yang harus anda takuti. Akan tetapi anda harus lebih takut untuk tidak tumbuh sama sekali. Maka tumbuhkanlah diri anda dengan kecepatan apapun itu.

Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan bila anda sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan anda

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil

Anda hanya dekat dengan mereka yang anda sukai. Dan seringkali anda menghindari orang yang tidak tidak anda sukai, padahal dari dialah Anda akan mengenal sudut pandang yang baru

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang di idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan

Jangan menolak perubahan hanya karena anda takut kehilangan yang telah dimiliki, karena dengannya anda merendahkan nilai yang bisa anda capai melalui perubahan itu

Anda tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila anda berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama anda. Anda akan disebut baru, hanya bila cara-cara anda baru

Ketepatan sikap adalah dasar semua ketepatan. Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap anda tepat, dan tidak ada yang bisa menolong bila sikap anda salah

Orang lanjut usia yang berorientasi pada kesempatan adalah orang muda yang tidak pernah menua ; tetapi pemuda yang berorientasi pada keamanan, telah menua sejak muda

Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk bersikap berani

Kekuatan terbesar yang mampu mengalahkan stress adalah kemampuan memilih pikiran yang tepat. Anda akan menjadi lebih damai bila yang anda pikirkan adalah jalan keluar masalah.

Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat

Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan

Bila anda belum menemkan pekerjaan yang sesuai dengan bakat anda, bakatilah apapun pekerjaan anda sekarang. Anda akan tampil secemerlang yang berbakat

Kita lebih menghormati orang miskin yang berani daripada orang kaya yang penakut. Karena sebetulnya telah jelas perbedaan kualitas masa depan yang akan mereka capai

Jika kita hanya mengerjakan yang sudah kita ketahui, kapankah kita akan mendapat pengetahuan yang baru ? Melakukan yang belum kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan

Jangan hanya menghindari yang tidak mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak mungkin,anda akan bisa mencapai yang terbaik dari yang mungkin anda capai.

Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah.

Bila anda mencari uang, anda akan dipaksa mengupayakan pelayanan yang terbaik.

Tetapi jika anda mengutamakan pelayanan yang baik, maka andalah yang akan dicari uang

Waktu ,mengubah semua hal, kecuali kita. Kita mungkin menua dengan berjalanannya waktu, tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus mengubah diri kita sendiri

Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi orang tua yang masih melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan saat muda.

Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan

(http://salamsuper.com/kumpulan-tips-tips-motivasi-mario-teguh)

AIR MURING VILLAGE

:-) Air Muring:-)
adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Putri Hijau kabupaten Bengkulu utara, dengan luas wilayah +-9000ha. Terdiri atas 2011 jiwa penduduk atau 543 KK, dengan potensi utama perkebunan karet dan kelapa sawit.

Sejarah desa air muring dimulai sejak tahun 1982 melalui program transmigrasi pemerintah. Mayoritas transmigran berasal dari etnis jawa, sunda dan madura, lalu berasimilasi lagi dengan pendatang lain mulai dari etnis minang, batak, masyarakat asli (pekal), bali dan lainnya. Hingga saat ini Air Muring masih terbagi atas 3 dusun utama yaitu Karya, Jaya dan Mulya. Disamping itu juga terdapat kawasan tambahan yaitu kawasan PT. Air Muring yang juga merupakan wilayah Desa Air Muring. PT. Air Muring ini merupakan Estate dari PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Unit Sumbagsel.

Untuk potensi industri dan investasi, wilayah Desa Air Muring khususnya serta Kecamatan Putri Hijau pada umumnya masih sangat menjanjikan, terutama investasi perkebunan, niaga perkebunan juga industri kecil lainnya. Hal ini juga mengingat posisi dan letaknya yang berada pada kawasan sentra perkebunan perusahaan-perusahaan swasta nasional seperti Bakrie Sumatera Plantation, PT. Agricinal, PT. Pamor Ganda dan lainnya.

Jumat, 20 November 2009

Menggapai Bahagia

Tanda-tanda Kebagiaan

Kebahagiaan memiliki tanda-tanda, sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnul Qayyim rahimahullah. Beliau menyebutkan tiga perkara yaitu:


1. Jika mendapatkan nikmat, dia bersyukur.


2. Jika mendapatkan ujian, dia bersabar.


3. Jika berbuat dosa, dia beristighfar.

Langkah Menggapai Bahagia

Di antara langkah-langkah yang yang akan mengantarkan kepada kebahagiaan dan kesuksesan adalah sebagai berikut:

1. Beriman Kepada Allah subhanahu wata’ala

Tidak ada kebahagiaan tanpa iman kepada Allah subhanahu wata’ala, bahkan kebahagiaan itu akan bertambah seiring dengan bertambahnya iman seseorang kepada Allah subhanahu wata’ala, dan akan melemah bersamaan dengan lemahnya iman kepada-Nya. Apabila iman semakin kuat, maka makin besar pula kabahagiaan. Sebaliknya jika ia melemah, maka kegoncangan dan pikiran negatif akan bertambah yang dapat membawa kepada pahitnya kehidupan dan kebinasan.

2. Beriman kepada Kekuasaan Allah subhanahu wata’ala

Orang yang beriman bahwa Allah subhanahu wata’ala itu Maha Kuasa tanpa batas, maka dia tidak akan dirundung duka, tidak dibuat sedih oleh berbagai masalah karena dia mempunyai tempat bersandar yang kuat, ketika sedang ditimpa suatu ujian dan kesulitan.

3. Beriman dengan Ketetapan Allah subhanahu wata’ala

Iman dengan qadha’ dan qadar akan menumbuhkan sikap ridha dalam hati, kelapangan jiwa dan ketenangan. Oleh karena itu Nabi shallallahu `alaihi wasallam bersabda,


“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, sesungguhnya seluruh urusannya adalah baik. Jika ditimpa kelapangan, maka dia bersyukur dan itu adalah baik baginya. Dan jika ditimpa kesempitan, maka dia bersabar dan itu pun baik baginya.” (HR Muslim)

4. Berteladan kepada Orang yang Sukses

Yang dimaksudkan di sini adalah orang yang telah memberikan sumbangsih yang besar dan luar biasa bagi umat manusia dan dia adalah orang yang beriman kepada Allah subhanahu wata’ala. Yang pertama dan utama adalah panutan kita Rasulullah Muhammad shallallahu `alaihi wasallam. Dengan mengikuti jalannya, maka seseorang akan bahagia dan dengan meninggalkan petunjuk dan sunnahnya, maka seseorang akan celaka.

5. Mengenali Kehidupan

Hidup pasti akan menghadapi masalah, mendapati kesusahan dan pasti ada rintangan dan ujian. Semua ini merupakan ketetapan dari Allah subhanahu wata’ala terhadap manusia, supaya diketahui mana orang yang lebih baik amalnya. Maka wajib bagi kita untuk mengenal karakteristik hidup ini dan menerima sebagaimana wajarnya dan tidak menutup diri untuk menghadapi ketentuan Allah dengan ketentuan lainnya, menghadapi yang tidak kita senangi dengan sesuatu yang dapat menghilangkannya. Mengetahui permasalahan ini bukan berarti pasrah dan putus asa, tetapi justru bersikap sebaliknya.

6. Mengubah Kebiasaan Negatif Menjadi Positif

Doktor Ahmad Al-Bara’ Al-Amiri mengatakan bahwa memulai kebiasaan baru yang bersifataqliyah (bisa dinalar dan dipikirkan) itu tidak sulit, dibutuhkan kira-kira 21 hari. Dalam hari-hari tersebut kita berfikir, berbincang-bincang, lalu mengusahakan segala yang bisa mendukung untuk terwujudnya kebiasaan baru itu, dan terakhir kita menggambarkan dengan jelas dan sempurna bahwa diri kita telah menjadi yang kita inginkan.

Jika kita telah berfikir bahwa kita telah menjadi yang baru sebagaimana kita kehendaki, maka gambaran ini secara bertahap akan menjadi sebuah realita. Hal ini seperti diungkapkan bahwa “al hilm bittahallum wal ilm bitta’allum” sikap lembut dicapai dengan selalu berusaha lembut dan ilmu itu diraih dengan belajar. (Durus nafsiyah linnajah wattafawwuq)

7. Tujuan Yang Mulia

Banyak orang yang celaka karena dia tidak memiliki sasaran dan tujuan yang dia usahakan agar terealisasi. Atau dia punya tujuan tetapi bukan sesuatu yang mulia dan tinggi sehingga dia tidak merasa bahagia tatkala berusaha menggapainya. Sedangkan tujuan yang mulia, maka akan menjadi-kan seseorang merasa bahagia ketika sedang berusaha untuk mencapainya.

8. Ringankan Derita

Orang hidup pasti mengalami musibah dan derita, namun tak selayak-nya musibah itu disikapi sebagai akhir dari segalanya, dan jangan beranggapan bahwa hanya dirinyalah yang menda-patkan ujian hidup. Bahkan selayaknya dia memperingan musibah dan tidak terlalu membesar-besarkannya.

9. Hal Sepele Jangan Dibuat Resah

Ada sebagian orang yang merasa resah dan kalut dengan kejadian-kejadian biasa dan lumrah dalam kehidupan sehari-hari. Di antara mereka ada yang begitu sedih dengan pecahnya piring atau gelas, saluran air atau kabel yang putus, baju yang robek dan lain-lain yang sebenarnya wajar-wajar saja.

10. Kebahagiaan Ada Pada Diri Anda

Jika bahagia itu ada pada diri kita, maka mengapa harus jauh-jauh mencarinya, karena setiap manusia punya kekuatan dan potensi bahagia, tetapi kebanyakan mereka tidak mau melihatnya. Sebabnya adalah karena dia tidak pernah memperhatikan diri sendiri, tetapi sibuk melihat orang lain.

Kebahagiaan terkadang ada di depan mata, tetapi kita tidak menge-tahuinya, sehingga justru mencarinya lagi kepada yang lebih jauh dan semakin jauh. (Khalif Muttaqin/alsofwa)

Tulisan ini diterjemahkan dari buku: Daliluka Ila As-Sa’adah An-Nafsiyah, Dept. Ilmiyah Darul Wathan.